11 March 2011

Saya Orang Indonesia

"Asalnya dari mana Mbak?" Pertanyaan ini selalu saya dapatkan, saat saya jalan-jalan di Jogja. Wajah saya memang tidak Jawa. Logat bicara sayapun tidak seperti orang Jawa.

Bila mendapat pertanyaan itu, mulailah saya bingung.
"Mm.. saya sudah 4 tahun tinggal di Jogja, bu.."
"Oh.. tapi asalnya bukan sini ya?"
"Kalau asalnya, mana ya bu... orang tua saya sih tinggal di Jakarta"..
"Oh, asli Jakarta toh..?"
"Enggak sih bu"
"Lha, lalu asalnya dari mana?"

Hahhaa.... begitulah yang sering terjadi.
Untuk yang berasal dari satu suku dalam keluarganya mungkin akan mudah menjawabnya. Tapi saya yang punya suku campuran tidak gampang menjawabnya. Kebetulan tidak ada suku yang paling dominan di rumah. Kamipun tidak pernah bicara dalam bahasa daerah. Hanya beberapa istilah atau kata saja yang lazim digunakan. Selebihnya ya..bahasa Indonesia.

Kalau saya kebetulan sedang ada waktu dan mood untuk ngobrol, saya pasti akan bercerita panjang tentang asal-usul saya. Bukan hanya sekedar asal tempat tinggal, tapi asal saya berdasarkan darah.

"Saya, Lila Imeldasari. Ayah saya, Sugiono Prawiro Kusumo, berdarah Jogjakarta (Jawa Tengah)  dan Purwakarta (Jawa Barat). Tapi sejak kecil ayah dan keluarga tinggal di Tegal. Lalu pindah ke Purwokerto. Ibu saya, Henny Rosita Lubis, berdarah Batak atau Tapanuli Selatan, atau Mandailing (Sumatra Utara). Tapi sejak kecil, Ibu dan keluarga tinggal di Aceh, lalu sekitar 20 tahun tinggal di  Bandung.

Saya sejak lahir mengikuti ayah saya berpindah-pindah tempat tinggal, karena tugas ayah saya. Saya lahir di Palembang sampai umur sekitar 4 bulan. Lalu pindah ke Pekan Baru sampai umur 4 tahun. TK pindah ke Banda Aceh sampai dengan kelas 2 SD. Lalu kelas 3-6 SD saya ada di Denpasar Bali. Masa SMP saya habiskan di Jakarta. Tapi kelas 3 SMP saya pindah ke Singapura. SMA saya balik lagi ke Jakarta, kuliah, sampai saya menikah. Sejak tahun 2006, saya tinggal di Jogja. Kalau akhirnya Ibu dan almarhum ayah saya membeli rumah di Jakarta, itu karena kami merasa Jakarta adalah tempat yang paling strategis untuk menghabiskan masa-masa kehidupan kami yang panjang ke depan."

Nah lho... panjang juga kan ceritanya.
Lalu, kembali ke pertanyaan yang tadi. Dari manakah asal saya?
Biasanya jawaban saya memang tergantung situasi dan kondisi. Bisa saja saya cerita panjang lebar seperti cerita di atas. Atau lebih singkat lagi saya akan jawab:

"Saya berdarah Jawa dan Sumatra, tapi sudah 20 tahun lebih tinggal di Jakarta". (tempat tinggal terlama sepertinya menjadi patokan asal kita dari mana)

Atau lebih singkat lagi:
"Saya dari Jakarta. Tapi udah 4 tahun tinggal di Jogja"

Tapi kalau saya sedang bosan ditanya, saya akan bilang:
"Saya orang Indonesia."

*(sambil bicara dalam hati: Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika. Tapi tetap saja kita secara tidak langsung membedakan orang dengan keingintauan suku apa seseorang).


Lila

No comments:

Post a Comment