22 July 2011

Menjadi Seorang Ibu: Cerita Melahirkan 10 Juli 2011

Hallo semua..
Perlu waktu untuk memulai mengisi blog ini lagi. Saya sudah kangen sekali ingin berbagi cerita. Tapi baru malam inilah saya merasa bisa memulai menulis lagi.

Tanggal 10 Juli 2011 yang lalu (hari Minggu) jam 9.45 WIB, saya telah melahirkan seorang bayi laki-laki dengan berat 3,4 kg. Panjang 52cm. Di Rumah Sakit Panti Rapih, Jogjakarta. Alhamdulillah. Senangnya luar biasa. Jangan ditanya. Disamping senang, saya merasa telah terjadi sebuah hal yang sangat besar dan mengagetkan di hidup saya.

Dimulai dengan diare dan muntah-muntah hari Jumat 8 Juli 2011 sampai dengan Sabtu 9 Juli 2011. Ambeien saya menjadi-jadi. Keluar besar sekali dan sakitnya bukan main. Jadilah saya terbaring lemah di tempat tidur. Beberapa teman dan kakak saya bilang, saatnya sudah dekat. Biasanya sebelum melahirkan, ada.... aja yang sakit. Saya masih menyempatkan diri ke dokter dengan keadaan ambeien membengkak hebat. Sabtu pagi sampai malam, badan saya meriang dan pegal tidak jelas. Abu, suami saya dengan sabar memberi dukungan ke saya, karena saya menangis terus kesakitan gara-gara ambeien. "Tenang, jangan nangis. Ayo olesin salepnya. Kalau nangis, nanti kasian janinnya", begitu katanya.
Hari ini Kiki, sahabat saya, juga datang dari Jakarta. Dia masih sempat memijat punggung saya dan bilang, "jangan-jangan Subuh nanti loe ngelahirin nih, Lil".....
Malam ini dari jam 8 malam, saya sudah tidur.

Jam 2.30 dini hari, saya terbangun. Buang air kecil dan menggigil di kamar mandi. Tiba-tiba merasakan cairan keluar dari vagina saya. Berwarna kuning muda seperti pipis dan ada bercak darah sedikit. Tapi saya diamkan dulu, karena tiba-tiba badan menggigil hebat. Saya balik ke kamar, mengambil pembalut dan memakainya, lalu ke tempat tidur sebentar menghilangkan rasa kedinginan. Kira-kira 2 menit barulah saya membangunkan Abu, dan bilang "Udah dateng nih saatnya"....

Jam 3.00 WIB kami langsung ke RS Panti Rapih. Dengan memakai kursi roda, saya didorong ke ruang bersalin. Disambut oleh para perawat di ruang perawatan sebelum bersalin. Dicek tekanan darah dan aliran air ketubannya. Ketuban "diperas" dan dicek apakah sudah ada pembukaan. Ternyata sudah bukaan 3. Selanjutnya saya disuruh mandi dan jalan-jalan di sekitar ruangan, sambil menunggu kontraksi datang.

Lalu mulailah saat itu. Saat kontraksi datang lebih lama dengan jarak interval yang semakin dekat. Rasanya sulit saya gambarkan. Percampuran antara sakit saat menstuasi, ingin buang air besar, ada sesuatu yang harus dikeluarkan. Hanya dengan bantuan doa, saya bisa melewatinya dengan melenguh seperti sapi kesakitan. Kiki dan Pea datang menemani saya dan Abu. "Maafkan Kiki, semoga kamu tetap mau punya anak setelah melihat aku kesakitan saat kontraksi". Sulit sekali untuk bisa menahan sakit. Setidaknya harus ada suara yang dikeluarkan untuk mengimbanginya. Membaca doa tiap kontraksi menyerang sudah saya lakukan, tapi tetap saja sulit menahan suara yang keluar karena menahan rasa sakit. Saat itu pula saya tidak mau dipegang siapa-siapa. Paling hanya menjawab semangat yang diberikan Abu atau Kiki atau juga suster yang datang dengan bilang "sakit....seperti mau beol. Nggak boleh ngeden ya?" 

Saya masih sempat mandi dan ke kamar mandi beberapa kali, dengan keadaan kontraksi tiba-tiba datang. Serulah rasanya... Sampai pada jam 9.00 WIB, kontraksi semakin kuat dan sering datang. Saya diperiksa lagi, ternyata sudah bukaan 6. Secepatnya para perawat membawa saya ke ruang bersalin.

Dalam keadaan terbaring di tempat tidur, saya dibawa ke ruang bersalin. Abu menemani saya di dalam, semantara Kiki dan Pea menunggu di luar. Di ruang bersalin, ada 4 suster (atau mereka adalah bidan rumah sakit) yang sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Mereka bilang, saya jalur tol. Patas. Karena untuk kelahiran anak pertama, cukup cepat hanya butuh 5 jam sudah masuk bukaan 6. Biasanya bukaan 1 ke 3 itu lama sekali. Tapi begitu sudah bukaan 6, akan cepat jarak waktunya sampai dengan bukaan 10.

Kontraksi semakin sering. Sayapun semakin sering melenguh. Suster bidan memberi kekuatan dengan menganjurkan saya berdoa. Mensyukuri semua rasa sakit. Akan ada manusia baru yang selama ini ditunggu-tunggu. Mereka bilang, mungkin dalam waktu 2 jam ke depan, anak saya sudah lahir.

Dokter Baroto pun sudah tiba. Saat kontraksi datang, para bidan langsung memegang tangan saya dan perut saya, lalu membimbing saya. "Tarik nafas, ngejan... ayo ditekan di bagian bawah. Seperti mau beol yaa.." Sayapun berusaha. Mungkin tidak sekuat tenaga. Karena saya masih belum menemukan cara yang benar. Dan betul saja. Mengejannya salah. Tekanannya ke perut, bukan ke arah bawah seperti mau buang air besar.
Berenti dulu. Lalu dicoba lagi. Tidak juga berhasil.

"Kamu ikut senam nggak sih?", tanya dokter Baroto. "Kalau mengejannya tidak benar seperti ini, kita tidak bisa tunggu terlalu lama. Kasihan anakmu sudah keluar masuk. Coba serius. Jangan anggap ini main-main. Mengejan dengan benar, kalau tidak keluar juga, kita pakai bantuan vakum untuk mengeluarkannya", begitu kata dokter Baroto.

2 menit kemudian saat kontraksi datang, saya disuruh tarik nafas lagi dan mengejan. Sekuat tenaga!
Saya mengejan. Sudah benar, tapi kurang bertenaga. Terus diulangi sampai dengan 5 kali.
Akhirnya, "saya harus mengambil tindakan. Kita vakum ya. Mas Abu mohon keluar ya. Kalau ini tidak berhasil, saya terpaksa mengambil tindakan operasi", kata dokter lagi.

Lalu mulailah alat vakum diambil. 2 suster bidan memangku saya di tempat tidur, sehingga posisi saya setengah duduk. Dua orang lagi berdiri disamping kiri kanan saya, dan dokter memasukkan alat vakum. 

Dan dimulailah saat itu.....
Dua suster bidan menekan perut saya keras sekali dari atas, dua orang dari samping, dan saya disuruh mengejan. Satu kali. Sekali lagi hal yang sama diulangi. Saat mengejan itulah saya berteriak keras sekali. Aaaaaaaaahhhhhhh.... Seperti mendapat kekuatan entah dari mana. Mungkin juga karena mendengar salah satu suster bidan mengucapkan "Tuhan, bimbinglah kelahiran putra ibu Lila Imelda saat ini Tuhan. Tolong lancarkanlah proses kelahirannya". Sayapun langsung mendapat kekuatan.
Saat berteriak dengan perut ditekan keras sekali oleh suster bidan itulah, dokter menarik kepala bayi saya dengan alat bantuan vakum.

Dan...
terdengarlah tangisan bayi. 

Alhamdulillah. Lemas, sedih, senang, bingung, lega, sakit... apa lagi ya...semua jadi satu.

Saya tidak memikirkan rasa yang lain lagi saat ari-ari dikeluarkan, ataupun saat dijahit pada lubang kelahiran. Saya hanya lemas terbaring. Iklas diapakan saja oleh para tenaga medis yang membantu saya melahirkan seorang manusia baru di dunia ini. Saat bayi saya sudah bersih dimandikan, dan diletakkan di atas badan saya, itu adalah saat terindah yang tidak terlupakan.. 

Ini dia jagoan saya. Aksan Rana Bumi. Aksan berarti mata dalam bahasa Hindi. Rana sama dengan diafragma atau pengatur kecepatan dalam bahasa Indonesia. Bumi berarti tempat kita hidup. Jadi artinya Mata yang menyeimbangkan dunia/bumi. Nama Aksan datangnya dari saya. Nama Bumi dari Abu. Nama Rana dari saudara kami, Mas Jay dan Vara.

Harapan saya dan Abu, anak kami nanti punya hidup yang seimbang, memandang segala hal dengan seimbang. Sehingga hidupnyapun tidak berlebihan juga tidak kekurangan. Wajahnya mirip saya bagian mata dan hidung, mirip Abu bagian bibir dan dagu.

Aksan saat baru lahir

Aksan 19 Juli 2011 (mukanya sudah berubah dari waktu lahir)

Begitulah cerita melahirkan. Posting berikutnya akan saya ceritakan segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan hidup saya setelah melahirkan.

Terima kasih untuk semua doanya ya.

Saya seorang ibu sekarang.

(Lila)

05 July 2011

Kesibukan Menghitung Hari: Cerita Kehamilan 38,5 minggu

Sudah dekat waktu melahirkan. "Lebih baik banyak diam di rumah". Begitulah kata orang-orang yang melihat saya masih saja jalan sana-sini. Padahal usia kandungan sudah masuk 38 minggu. Pada beberapa wanita hamil, mereka sudah melahirkan.

Tapi apa saja yang saya lakukan di hari-hari menanti bayi saya lahir? Ternyata kok..makin banyak. Tiba-tiba saya merasa ingin memproduksi seri baju Telu dan kutubaru lebih banyak lagi. Mungkin karena ada rasa "bersalah" dengan banyak pelanggan Lemari Lila yang mau pesan baju, tapi terpaksa saya tolak. Cuman karena saya takut stress dikejar-kejar kapan jadi, dan dengan alasan bahwa mendesign baju dengan tuntutan (bukan keinginan) rasanya berbeda.. ;)

Jadilah saya meminta penjahit saya menjahitkan beberapa baju seri Telu dan Kutubaru lagi. Juga cardigan 2 sisi yang selalu jadi rebutan. Hehehe.. Alhamdulillah. Jadi saya masih mencari kain. Dibantu penjahit saya. Dibantu tukang kain saya yang datang ke rumah. Sedikit tapi pasti. 


Selain Lemari Lila, saya baru akan memulai sebuah obsesi lama saya. Tetap dibidang fashion. Mendesign baju bergaris vintage atau terpengaruh gaya jaman baheula. Bahan sudah saya cicil beli sejak 3 bulan yang lalu. Menentukan model baju dan menjahitkannya sedikit-sedikit. Jadilah beberapa baju. Dengan label "Talullah Belle". Sebuah nama asing yang terdengar seperti nama jaman dulu. Perempuan manis, agak genit tapi juga senang tampil dengan ciri khasnya sendiri. Minggu lalu saya menyempatkan membuat sesi foto dengan baju "Talullah Belle" dan mengajak beberapa teman menjadi tim sukses edisi perdana nanti! 

Makasih Budi, Uli dan Kiky....!!!

Kesibukan lain? Tetap mencari pernak-pernik perlengkapan bayi. Mengisi kamar hanya tinggal printilan kecil, tapi saya mulai belanja barang inti. Bak mandi, kelambu, mengecek harga breast pump, membeli jemuran besar, membeli termos air panas yang baru, membeli botol susu, dll. Termasuk menerima kiriman baby stroller bekas dari seorang saudara di Jakarta, dan alat kesehatan dan makan dari saudara saya Kiki Harahap yang tinggal di Chicago. 

Soft Bib, Nasal Spray, Complete Nursery Care Kit dan Baju Keren. Makasih ya Ki....

Aktivitas saya yang lainnya tetap melakukan jalan pagi walaupun tidak serutin dulu lagi. Di rumahpun nggak bisa diam.. Entah itu membuat foto baju-baju Lemari Lila, mengupload fotonya, membungkusnya untuk dikirim, sampai mengutak-atik beberapa barang dan kain. Positifnya, badan tetap fit dan janin saya langsung "turun" posisinya. Negatifnya, kaki saya 3 hari belakangan ini bengkak. Menurut majalah yang saya baca, bisa jadi karena saya terlalu banyak berada pada satu posisi dalam jangka waktu yang lama. Langsung saja saya lebih sering melakukan latihan untuk kaki, mengganti posisi antara duduk dan berdiri. Saat duduk telapak kaki harus menapak ke lantai, dan juga mengurangi makanan bergaram. Barulah selama saya hamil, kaki saya sekarang bengkak... Oya, berat badan saya sudah 69kg. Perut saya sudah bulat dan besar dengan posisi sudah ke bawah. Membuat banyak orang yang ketemu saya deg-degan.. "Kapan lahirnya? Duh, udah deket ya. Waduh besarnya. Kayak mau meledak yaa".. begitulah kira-kira komentar mereka.

Jujur saya sudah tidak sabar menanti janin saya keluar melihat dunia. Bapak dan Ibunya sudah menunggu terus. Tapi saya memang masih harus sabar, menunggu Yang Diatas bilang "Nah, sekaranglah giliran Lila!". 
Semoga kesibukan, rejeki dan nggak bisa diemnya saya, juga akan menular ke calon anak saya nanti yaaa....

Ayo nak, kita mau ngapain lagi niii? ;)

(Lila)

04 July 2011

Dapet Hadiah dari Circus Giraffe

Beberapa waktu lalu saya ikutan kontes memasang wall sticker. Namanya Customer's Creation Contest. Yang punya kontes namanya Circus Giraffe. Sebenarnya saya sudah memesan beberapa wall sticker sekitar 4 bulan yang lalu. Pastinya untuk menghias kamar calon anak pertama saya. Tapi setelah ditata belakangan, kok tidak cocok...

Kebetulan Circus Giraffe ada paket promosi. Saya lihat-lihat, ada sebuah gambar yang menarik dan paling penting cocok untuk di kamar bayi. 

Iseng-iseng masukin fotonya dan ikutan Customer's Creation Contest. Eh....menang. Dapet juara favorit dari Fransiska, si empunya Circus Giraffe.

Ini tulisan Fransiska di blognya:

Fransiska's Favorite: Lila Imelda
Melihat usaha ibu hamil ini menghias kamar untuk anak pertamanya, membuat saya terharu. Ibu Lila ini mempunyai selera yang unik, semua di rumahnya berbau vintage. Dia ingin mempersembahkan kamar bayi yang paling unik dan indah, sehingga ketika lahir, sang anak langsung kenal selera ibunya dan merasakan sayangnya si ibu terhadap dia. Sambil menunggu kelahiran, dikumpulkannya pernak pernik unik untuk menemani sang anak nanti. Tentu saja hadiah untuk Lila tidak bisa sembarangan, sudah disiapkan spesial untukmu, semoga suka :D


Mau tau hadiah spesialnya? Mau tau? Mau tau?
Ini dia....!

Matryoshka kayu! Ini dia yang paling besar, dengan detil
gambar yang cantik... 

Ini dia keluarga lengkapnya!

Wuaaah..seneng banget! Untuk Siska dan Circus Giraffe, makasih banyak yaaaa.... Ayo yang lain, beli wall sticker disini. Percantik rumahmu. Sapa tau dapet hadiah juga..!

(Lila)

SIRDUSKARKUS and "Circus Of Life" (Before The Show)

Yang udah nggak sabar nonton SIRDUSKARKUS and "Circus Of Life" tanggal 16 Juli 2011 besok di Kota Tua, Jakarta.. sementara bisa liat dulu atraksi saya sebagai salah satu badut sirkusnya yaaa... Setidaknya Ria dan Iwan tidak perlu repot-repot memakaikan perut palsu di badan saya... :)

Ini salah satu kesenangan saya hari ini, setelah sebelumnya berfoto ria diantara barang-barang koleksi Ria si Kuwaci Kecil yang bikin teriaaak semua (karna bagus, unik, dan bersejarah semua...)

Nggak bisa nonton, menjadi "pemain" nya pun jadilah.... :)














Location: Papermoon Puppet Studio, Jogjakarta.
Thanks to Ria Papermoon!!


(Lila)

03 July 2011

Kuwaci Kecil, Here I Come





July 3, 2011.
Location: Kuwaci Kecil's home. 
Mood: Excited.

believe me,  this is only a fraction of the pleasure that I felt!

(lila)

Hallo Broni...

Hallo hallo.. udah tau belum sih.. saya dapet hadiah dari Kuwaci Kecil.. dapet giveaway khusus. A surprise giveaway dari Ria... Dan kebetulan juga, Ria dapet hadiah dari Lemari Lila. Label baju saya yang kebetulan sedang mengadakan kontes foto. Fotonya Ria yang WOW banget itu jadi foto favorit semua orang, termasuk saya. Hehehe....

Siang ini saya janjian ketemu Ria. Tepatnya, saya maen kerumah Ria. Mmm..banyak nih yang mau diceritain. Tapi intinya dulu ya.. Jadilah kita tukeran hadiah. Saya kasih ini, Ria kasih itu. Hihihihi... (Oya, foto dan cerita lengkapnya nanti baca di Kuwaci Kecil aja ya.. - tunggu postingannya! Saya juga nungguin kok) ;)

Ada kartu dengan ilustrasi yang digambar oleh Ria. Lucu!

Hadiahnya dapet buku cerita karangan Ria. Atau nama lengkapnya Maria Tri Sulistyani. Banyak yang nggak hafal kan sama nama lengkapnya? Kita kenalnya dengan Ria Kriwil atau Ria Papermoon. Oya, judul bukunya "BRONI SAHABAT ELI". Sebuah buku cerita bergambar tentang anjing kecil, si Broni, sahabat Eli, pemiliknya, seorang anak lelaki. Gambar-gambarnya bagus-bagus lhoo...

asiiik dapet hadiah!

Selain itu ada gambar Ria yang diprint di atas kanvas. Gambarnya ya..si Broni! Nggak lupa, bukunya ditandatangani langsung oleh Ria. Dengan tulisan "buat Mbak Lila, Mas Abu, si pangeran kecil dan Coki!"

Pulang kerumah, saya langsung kasih liat gambarnya ke anjing saya, Coki. 

Hallo Broni Sahabat Eli. Disini ada Coki sahabat Lila...

Makasih ya Riaaa. muah muah
(Lila)