18 June 2011

Komitmen: Cerita Kehamilan 34 Minggu

Hamil itu komitmen. Punya anak itu pilihan. Punya anak atau tidak itu pilihan dan keputusan sebuah pasangan. Khusus untuk perempuan yang ditakdirkan hamil, hal itu sebuah komitmen. Komitmen terhadap diri sendiri. Keputusan untuk memilih hamil. Ini menurut saya.

Untuk saya yang memang memilih punya anak, kehamilan merupakan hal yang saya tunggu-tunggu. Sesuatu yang menyenangkan. Juga menjadi hal yang ajaib dan wujud syukur saya ke Tuhan. Jadi tidak masalah. Tidak ada keluhan berarti saat saya hamil muda. Ngidam macam-macam juga tidak. Hanya senang beberapa jenis makanan, yang kalau tidak ada pun...saya tidak apa-apa. Muntah-muntah hanya beberapa minggu saja.

Hamil ini saya juga aktif kesana kemari. Inspirasi saya jadi menjadi-jadi. Kadang suka sensitif, tapi tidak jadi sedih dan moody. Komitmen terbesar adalah saat menghadapi perubahan bentuk tubuh. Ada rasa bahagia, bangga, tapi juga belajar sabar. Kenapa sabar?

Masuk kehamilan 8 bulan, mulailah terasa berat. Sakit punggung atau nyeri bagian belakang tubuh terasa tiap hari. Walaupun sudah disiasati dengan jalan kaki dan senam ringan, tetap saja tidak hilang. Hal ini terjadi karena pergeseran titik berat tubuh perempuan hamil karena janin makin "menarik" tubuh condong ke depan. Belum lagi sakit pada panggul, sebagai persiapan tubuh untuk "membuka jalan" lahir bagi janin.

Sejak dua minggu terakhir saya juga sering merasa kelelahan. Ternyata, janin masih membutuhkan energi untuk menyempurnakan pertumbuhannya. Ia juga makin membesar, jumlah cairan ketuban meingkat sehingga beban perut saya semakin berat. Selain itu di minggu 30-32 terjadi pengenceran darah yang membuat saya sering terengah-engah walau tidak bekerja berat.

Ada lagi Heartburn. Atau rasa panas seperti terbakar yang muncul di ulu hati, lalu naik ke kerongkongan. Hal ini karena asam lambung yang menerobos ke atas dan menimbulkan panas. Ketika kehamilan membesar, pertumbuhan janin membuat rongga perut sesak dan "mendorong" aliran asam lambung ke atas.

Rahim yang membesar juga mendesak organ di paru-paru dan diafragma. Kerja paru-paru dan jantung pada usia kehamilan 7-9 bulan lebih giat dan efisien, agar suplai oksigen dan zat gizi melalui darah ke seluruh tubuh termasuk janin, berjalan baik. Hal ini meyebabkan perempuan hamil jadi tersengal-sengal bahkan ada yang sesak napas.

Hehehhe... seberat itukah hamil? Nggak juga kok. Asal ya itu tadi, memang kamu memilih untuk punya anak.

Di hamil 8 masuk 9 bulan ini, saya jadi sering pipis. Tau kenapa? Karena tekanan janin yang kuat mendorong kandung kemih ibunya. Lalu karena peningkatan aliran darah, saya sering merasa gerah atau kepanasan. Beruntung wajah dan kaki saya tidak bengkak. Karena pada sebagian besar perempuan hamil, hidungnya terlihat membesar, pipi tembem dan kakiknya bengkak. Lagi-lagi itu karena volume darah dan cairan tubuh yang meningkat.

Saya baru merasakan tidak nyaman hamil sekarang ini, apalagi saat sulit tidur karena perut semakin berat. Namun ya itu.. komitmen saya pada diri sendiri untuk punya anak menyebabkan hal-hal ini menjadi lebih ringan. Solusi saya adalah banyak bersabar, mengajak janin saya bicara, dan mensyukuri semuanya. Dan satu lagi.. selalu mencari tahu, kenapa sebuah perubahan di tubuh saya bisa terjadi. Rasanya jadi makin yakin, bahwa komitmen ini memang harus dijalani dengan sabar dan senang.
Saya yakin, untuk yang sudah punya anak, banyak pengalaman lainnya yang berhubungan dengan komitmen ini. Menyusui, membesarkan anak, dst....



Kalimat saya di akhir posting ini, bila ada seorang perempuan yang bilang belum mau (baca: belum siap) ataupun tidak mau punya anak, hormatilah keputusannya.
 (Lila).

*Semoga kami baik-baik saja sampai hari lahiran nanti, yang menurut perkiraan dokter jatuh di tanggal 14 Juli 2011. Amiin.

(Sumber: Seri Ayahbunda "9 Bulan Yang Menakjubkan")

9 comments:

  1. proud of u... gak sabar nunggu giliranku :)

    ReplyDelete
  2. aamin...semoga lancar lahirannya ya...
    banyak sabar

    ReplyDelete
  3. Dita dan Dapur Emak.. amiiiiiinnn....
    Peluk buat Ria dan semuanya!

    ReplyDelete
  4. seneng baca nya la....i know u will always learn to be a good mom. semoga kalian sehat sampe waktunya ga ada kesulitan apapun ya La....amin!!!

    ReplyDelete
  5. amin.. peluk untuk Imel sayaaang.. ;)

    ReplyDelete
  6. aku sangat setuju mb lilaaa... karena uda memilih jadinya kita bisa lbh nyaman ngejalaninnya, semoga semuanya lancar yaaaa... *btw jepitmu dah jadi mba.. tapi blom aku poto, tomoroo ya:)

    ReplyDelete
  7. semoga lancar semuanya ya mb Lila.. jangan lupa persiapan buat menyusui mbak...

    ReplyDelete
  8. Regina dan Nelia: makasih yaaa...
    *jepitnya gak sabaaar..

    ReplyDelete