30 April 2011

Inspirasi Berhemat

Ini beberapa inspirasi supaya lebih hemat (dan puas secara pribadi..)

Diaper Stacker
Ini adalah tempat menyimpan popok, tissue, atau apa saja yang dianggap berguna dan dapat diambil dengan cepat. Yang dijual jadi di toko motifnya tidak ada yang berkenan. Yang dijual handmade dengan ide yang bagus, harganya mahal semua... Jadilah.. beberapa bahan yang sudah saya beli, akan saya buat dengan potongan bahan yang berbeda sana-sini. Inspirasinya tetap dari etsy.com. *Nanti yang jahit sih penjahit saya, tapi ini mock up nya...

Bahan katun kanvas matryoshka yang masih belum terpakai + bahan katun lembut garis-garis 
untuk bagian belakang + batik lawas kain gendongan jadi kerah dan aksen lainnya. 

Pajangan Dinding
Celana pendek bermotif matryoshka yang kebetulan kekecilan, akhirnya saya potong. 


Bagian yang masih utuh dijadikan pajangan memakai kayu bulat untuk menyulam. Potongan matryoshka kecil-kecil dilekatkan dengan cara dibordir sederhana di atas kain-kain yang ada. 


Begini deh jadinya. 


Lumayan lah ya... :)

Lila

Fabric Therapy

Salah satu kesibukan saya sejak hamil 6 bulan adalah berkutat dengan bahan. Yes, fabric therapy is always feel good!. Ini beberapa bahan yang akan digarap untuk calon bayi saya nanti. Jadinya gimana? Tunggu aja postingan selanjutnya kalau udah jadi yaaa.... (


Bahan-bahan ini hanya potongan dengan ukuran
kira-kira 30x50cm. Rencananya sih mau dibuat jadi baby bumper yang kalem tapi rame...

Bahan motif "Si mantel merah". Pengennya sih dibuat
diaper bag yang gaya.. (serahkan ke Imel dari Sew Stories)..

 Bahan katun kanvas import yang lagi digarap sama Enno dari Hayano handmade
dan Imel dari Sew Stories




Bahan polos + motif untuk seprei dan bantal gulingnya


Bahan motif titik dari Caramel's Craft dan 
bahan tenun motif "flower" marun dari POLAKU
(belum tau mau dibuat apa...)


Udah nggak sabar nunggu hasil jadinya....

(Lila)

26 April 2011

Cerita Hamil: 28 Minggu. Akhirnya Nyerah juga....

28 Minggu. 7 Bulan.

Akhirnya pertahanan saya roboh. Duh.. namanya juga manusia biasa ya. Suka nggak sabar. Nggak konsisten. Hehehe... Hari ini jadwal periksa. Dan sejak 2 hari yang lalu, saya bilang ke Abu "aku pengen nanya ah, bayinya nanti laki apa perempuan". 


Jadi, hari ini.. tanya deh sama dokternya. Abu sih antara mau tahu dan tidak. Tapi akhirnya dia nyerah juga. 

"Ibunya mau anaknya apa?", tanya dokter saya.
"Perempuan dok..."., jawab saya.
"Kalau bapaknya?"
"Mm.. perempuan kali ya dok. Tapi insting saya terakhir-terakhir, anaknya laki-laki".
"Anaknya laki ya dok?', tanya saya (sedikit mendesak).
"Beneran ini mau dibilang. Bener nggak mau rahasia?"
"Kalau saya sih mau tau dok.. nggak tau deh suami saya", kata saya.
"Nggak papa dok, bilang aja", kata Abu.

"Insting bapaknya tepat ini. Coba lihat, ini ada penisnya", kata dokter Trianto lagi.

Aha.... it's a baby boy! Kira-kira begitulah hasil USG hari ini. Walaupun sebenarnya, laki perempuan tidak masalah, asalkan saya dan calon bayi saya sehat. 

Hari ini melihat layar USG, rasanya saya lebih terharu. Rasanya mau nangis. Detak jantungnya stabil dan terlihat jelas. Bentuk kepala dan badannya Alhamdulillah dalam kondisi baik. Beratnya 1,3 kg. Normal, menurut dokter. Berat badan saya sendiri 65 kg bulan ini. Juga tidak overweight. Baguslah...

Ternyata kata orang hamil itu ajaib memang benar. Janin saya sering mengulet, melatih ototnya yang sedang berkembang, mengisap jempol, berputar, "mengetuk" perut, menggelitik atau kesilauan. Semua gerakannya terasa kuat di minggu-minggu ini. 

"Yaah...akhirnya nyerah juga liat kelaminnya!!", ejek sahabat-sahabat saya yang langsung saya SMS. 
"Yaaah... iyaaa.. Tapi menurut sepupu saya, walaupun sudah tahu kelaminnya, tetap saja selalu ada kejutan saat bayinya lahir", kata saya membela diri. :)

Foto kiri: bulatan kecil adalah jantungnya. 
Foto kanan: detak jantungnya stabil

Foto kiri: alat kelaminnya sudah bisa terlihat

"Yuk, dengerin lagu yang rada ngerock yuk nak! Rolling Stones? Nickelback? atau Aerosmith?" 
Dan saya selalu bersyukur sekaligus terharu dikasih kesempatan merasakan semua ini.


Lagi-lagi saya berdoa, semoga rejeki ini dipercayakan ke saya dan Abu. Amiiin.

(lila)

22 April 2011

Ini Tentang Matryoshka

Matryoshka (atau Matroishka, Matreshka) adalah boneka bertumpuk atau boneka bersarang (nesting doll) dari Rusia. Boneka ini paling populer  pada seni rakyat Rusia. Seluruh dunia mengenal boneka ini. Jika kita pergi ke Rusia, ini adalah souvenir yang dijual di mana-mana. Bentuknya benar-benar unik. Boneka dengan sistem  kuno sepenuhnya produk alami, dimana dibuat dan dicat dengan tangan. Perhatian terhadap detail dan ketrampilan kreatif para seniman Matryoshka sangat memukau.
Ukurannya mulai dari yang  besar, berturut-turut dengan versi yang lebih kecil, sampai ke yang sangat kecil. Sampai-sampai diperlukan kaca pembesar untuk mengecat dan melihatnya. Tiap setnya terdiri dari 3-40 buah boneka dengan harga beragam dan dikerjakan dalam 5 hari s/d 18 bulan. Wow! 
Hingga saat ini, asal dari boneka Matryoshka ini masih belum jelas. Diyakini bahwa boneka ini pertama kali muncul sekitar 100 tahun yang lalu. Modelnya berasal dari boneka kayu di pulau Honshu, Jepang yang dibawa ke Rusia. Tapi menariknya, Jepang malah mengklaim, bahwa boneka mereka terinspirasi oleh karya seorang biarawan Rusia. Biarawan ini menciptakan kayu yang menggambarkan sosok pria, baik hati tua botak dianggap mewakili seorang bijaksana Buddha. 
Boneka bersarang ini pertama kali "lahir" tahun 1890  pada  "Children's Education Workshop" di kota Abramtsevo, dekat Moskow.  Diukir oleh Vasily Zvyozdochkin dari desain Sergey Malyutin, yang merupakan pengrajin rakyat / pelukis di kawasan Abramtsevo. Ada pula peran Savva Mamontov, seorang pengusaha dan pelindung seni di Rusia. Set boneka ini dilukis oleh Malyutin sendiri. Set boneka Malyutin terdiri dari delapan boneka.  Terdiri dari seorang gadis (paling luar) memegang ayam, enam boneka dalam  yang merupakan gadis-gadis. Boneka kelima masih kecil, dan paling dalam masih bayi.

Matryoshka (original) yang pertama kali dibuat oleh Zvyozdochkin and Malyutin

Pada tahun 1900, istri Savva Mamontov membawa set boneka ini ke Pameran Dunia di Paris dan mendapat medali perunggu. Segera setelah itu, boneka matryoshka diproduksi lebih banyak lagi di Rusia.
Workshop awal di Rusia itu juga  bertujuan untuk  pelestarian mainan rakyat petani Rusia yang mengenakan kostum daerah. Tim pengrajin mainan rakyat ini membuat gagasan: cara apa yang bisa dilakukan untuk mewakili sebuah keluarga petani? Sudah ada boneka kayu biasa. Jadi merekapun membuat set boneka yang terbuka, "turun temurun", yang mengungkapan serangkaian angka didalamnya. Boneka pertama adalah seorang gadis dan mereka menamai dia Matryoshka. Prototipe pertama masih ada dan dapat dilihat di Museum of Toys di Sergiev Posad, Rusia.
Kata Matryoshka berasal dari nama seorang ibu petani Rusia berbadan gemuk, bernama Matryona (Maria). Dalam bahasa Rusia, kata Matryoshka dikaitkan dengan kata "Ibu" dan  lambang kesuburan. Tidaklah mengherankan, kalau  kemudian banyak gambar boneka Matryoshka berupa  ibu-ibu gemuk untuk boneka terbesarnya, mengecil menjadi seorang gadis, lalu jadi anak dan bayi. Tergantung pada tema imajinasi pembuatnya. Bisa saja dari dongeng Rusia kreatif, cerita gereja-gereja Rusia dan arsitektur kota-kota Rusia, hidup tradisional Rusia dan sebagainya. 
Saat ini, ada beberapa jenis produk Matryoshka. Di satu sisi, sangat disesalkan bahwa, karena popularitasnya, Matryoshka telah menjadi korban dari keberhasilannya. Ada banyak versi sekarang ini yang membanjiri pasar, dengan kwalitas yang buruk dan murahan.  Namun masih ada  beberapa seniman besar yang  menghasilkan karya set boneka ini dengan kwalitas  yang luar biasa. 

Cara membuatnya: 
Dibuat dari balok kayu yang dibelah dua. Sepotong kayu ini terbuat dari bagian atas dan bawah. Proses ini berlanjut sampai ada kayu yang sangat sedikit. Kayu diukir menjadi oval. Potongannya disesuaikan dengan model. Potongan-potongan itu lalu dicat dan bersarang di dalam satu sama lain.
(Sumber: Wikipedia dan Angelfire)
Matryoshka Polandia (Mamushka). Oleh-oleh dari seorang teman, Athina Pontikou.


Cap "Handmade in Poland" di belakang boneka terbesar.


Matryoshka "Dewi Sri" (dewi kesuburan) produksi Singapura. 
Pemberian Tante Upik. Ini 3 terkecilnya. 2 lebih besarnya tidak dikasih ke saya...

Matryoshka saat ini: ada original, KW 1, KW2 dst nya. Yang ini saya beli dari "pernik apik unik asik". Ada yang pernah tinggal di Rusia, dan punya kebanyakan barang. Jadilah dijual... Tapi yang ini kayaknya KW 3 nya deh.. karna buatannya tidak rapi, catnya juga belepotan. Dan tidak ada cap handmadenya. Tapi tetap bagus siih...

Pengen banget bikin Matryoshka pakai kebaya, kain dan sanggul.... cantik pasti ya..

{Lila}

Foto teman dengan Matryoshka:


Jeng liiil.. aku belum sempet pamer ini kepadamu... aku kemarin baru dapet matrioska lucuw di pasar loak Ampcorp Mall KL.. yang lucunya dia jilbab-an.. hihihi... aku kasih nama dia Maimuna.. tapi si Maimuna ga ada anak2nya, cuma sendiri aja.. mungkin karena dia bekas ya.. harganya 15 ringgit. kapan mau kenalan sama maimuna? (Wawah)


"I'm a divine mother" (Athina)

21 April 2011

Take me Papa!

Who says taking care of the baby is only a woman's thing. A man will look more sexier by carrying the baby! 

Cam Gigandet


Ethan Hawke

Eric Dane

Joel Madden

Neil Patrick Harris and Partner


"Take me papa!!", said the babies.

(Lila)


17 April 2011

Bajumu, Mood mu!

Baju menggambarkan mood. Atau suasana hati. Bajumu juga menunjukkan karaktermu. Yang suka praktis, lebih senang pakai baju dengan model simple, nggak ribet. Perempuan yang senang tampil manis, memilih baju yang dikategorikan baju feminin. Dan seterusnya....

Sepotong baju juga bisa menggambarkan moodmu hari itu. Biasanya berpengaruh ke warna baju yang dipilih. Karena pertimbangan mood inilah, saya mencoba mendesain sebuah baju yang saya sebut Cardigan 2 sisi. Bisa juga dibilang jaket atau outer dalam istilah fashion. Modelnya terinspirasi dari sebuah cardigan kaos seorang teman. Lalu saya modifikasi dengan motif batik 2 macam. Biasanya salah satunya berwarna lebih terang atau dengan motif yang tidak berulang. Dan sisi lainnya dengan motif klasik dengan warna yang lebih netral. 

Selain motif yang bisa diganti-ganti sebanyak 2 macam, lengannya pun bisa dibalik. Lubang lengan bisa menghadap ke atas, atau ke bawah. Jatuhnya di badan akan berbeda.

Cardigan 2 sisi ini sedang jadi "Favorite Item" di Lemari Lila. Kadang-kadang saya kewalahan sendiri menerima pesanan yang banyak. Senangnya, banyak aja yang dengan sabar menunggu sampai ada yang baru. Kesenangan mendesain baju ini terutama pada saat memilih dan mempadupadankannya...


sisi 1

Kain yang saya pakai adalah kain lembaran/jarik. Jadi bukan kain batik meteran. Jadi, tiap baju tidak ada yang sama. Kecuali saya dapat batik dengan motif yang sama. Keuntungannya, tidak ada yang berbaju sama daengan kita. Kerugiannya, tidak bisa memenuhi permintaan pembeli yang menginginkan 'mood' yang sama persis dari batiknya. 


sisi 2

Model ini memang bukan model yang baru-baru amat. Banyak juga yang membuatnya. Tapi bagi saya, baju itu adalah mood. Saya tetap memproduksi model baju ini. Dan semoga tetap terus disenangi banyak orang.

(Lila)

Alas Kaki

Alas kaki saya sesuai selera. Juga kebutuhan. Jaman masih kerja kantoran, saya hampir tiap hari pakai high heels pumps yang kalau saya pikir sekarang lebih cocok disebuh high hells. Hahaha....

Saya juga senang alas kaki berbentuk flat shoes, atau sepatu datar tertutup. Sempat punya 2 pasang wedges, atau sepatu dengan hak tinggi yang bentuknya rata. Sempat keranjingan beli sneakers merk All Star atau Converse.  Berburu beberapa keds olahraga. Menabung agar bisa beli merk keds yang memang kwalitasnya bagus.

Tapi alas kaki favorit saya adalah sepatu sandal. Atau sandal. Ada unsur etniknya. Tali temali. Ornamen etnik. Cocok dengan baju-baju saya. Paling Lila banget deh :)
Kalau mau dipajang, koleksi sandal saya banyak. Buatan dalam negeri atau luar negeri. Dari yang solnya lebar, sampai sol langsing. 

Hari ini saya punya sepasang sandal baru. Dian, seorang teman, mengeluarkan desain sandalnya dengan label "Napaktilas". Solnya kulit. Terpisah dari tali-temalinya yang bisa diikat-ikat sendiri sesuai selera dan imajinasi.  

Sandal Napaktilas dengan sol warna orange. Talinya bisa pilih. Saya pilih
batik Garutan nuansa toska. Kontras dan unik kan?


Berhubung saya lagi nggak kreatif, jadinya minta tolong Dian aja yang 
melilitkan talinya... :)

Dapet kantong penyimpanan, beads (saya pilih koin cina kuno), dan sepasang tali 
motif lain (saya pilih polkadot biru tua + putih yang kesannya retro)


Minggu pagi ini, saya menikmati matahari di  rumah dengan alas kaki baru.
{Lila}

15 April 2011

Si Kain-kain Cantik

Rabu sore kemarin, saya janjian sama Putri "Ojanto" di TBY. Putri mau kasih liat hasil sablon gambar yang akan saya jadikan sarung bantal bayi nanti. Janjian jam 17.00. Mundur sedikit jadi jam 17.30. Putri baru aja dari Solo. Dia habis berburu kain atau bahan kain! 

Saya dan Kiki, juga ada Tommy dan Firman, lalu sibuk melihat bahan-bahan hasil buruan Putri. Ada motif polkadot kecil-kecil hitam. Ada motif kotak-kotak dengan warna "nggak jelas". Antara merah muda, peach dan merah tua. Manis! Lalu ada bahan coklat tua dengan motif daun-daun besar toska. Belum lagi yang polos, bahan shantung. Semua menggemaskan!

"Belum tau untuk apa, yang penting beli aja dulu", kata Putri. 

Yang pasti, Putri sudah punya banyak ide di kepalanya untuk memakai bahan-bahan itu pada  produk Ojanto selanjutnya.

Tenang Put, kamu nggak sendirian. Saya juga punya beberapa bahan, yang saya beli dalam meteran sedikit. 1 meter, 2 meter, malah ada yang 1/2 meter. Niatnya sih bukan untuk baju. Tapi lebih ke dekorasi rumah, sampai seprei. Apalagi sekarang. Saya sibuk ngumpulin bahan untuk buat seprei bayi, selimut, sarung bantal, sampai diaper bag! Semua mau didesain sendiri dan dibawa ke penjahit!

Tetep ada...aja, bahan tersisa yang belum tau mau dibuat apa. Masuk kotak dulu deh! Beberapa bahan sih udah ketauan mau dibuat apa.


Bahan kain motif "Matryoshka. Harganya lumayan mahal. Tapi saya suka sekali dengan motif ibu Rusia ini. Bahannya katun kanvas. Niatnya sih mau dijahit jadi diaper bag, yang tampilannya trendy.


Warna-warna pastel yang bikin tenang. Motif kain yang manis.
Mau dijahit jadi selimut, seprei dan tas.

Tinggal dipadu padan deh..

Kebetulan semua kain-kain cantik di atas saya beli online di Jojo Fabric. Kainnya bagus-bagus dengan motif pilihan dan warna-warna yang lembut. Harganya juga masuk akal. 

Sore ini, saya sibuk bermain-main dengan kain-kain cantik ini!


*Kamu pasti juga punya cerita sama kain-kain cantik kayak gini. Mau dong diceritain...

(Lila)

13 April 2011

A Belly Story

Don't show your big belly, unless you're pregnant!




 Photo by Kiki Atinna
26 weeks of my pregnancy
(Lila)

09 April 2011

Kain Gendongan

Saya lihat, di Indonesia kain batik atau jarik masih jadi favorit para ibu untuk menggendong bayinya. Tapi seiring dengan gaya hidup dan kepraktisan, sudah banyak juga ibu-ibu yang maunya pakai gendongan lebih modern/siap pakai. Ada yang pakai ring di samping, gendong di depan, di belakang, ransel gendongan. 

Tradisi menggendong bayi dengan kain gendongan sebenarnya jangan ditinggalkan. Di luar negeri sana aja, trend bergaya konvensional ini lagi populer. Lihat deh foto-foto ini...

Julia Roberts

Nicole Kidman

Brooke Burke

Kerry Russels

Jennifer Meyer


Sheryl Crow


Kimberly Williams

Sayang, saya tidak menemukan foto orang terkenal Indonesia yang tertangkap kamera sedang menggendong bayinya dengan kain. Yang saya temukan hanya selebriti Hollywood sana. Lumayan juga buat referensi para ibu di sini. Pilih aja kain yang terlihat lebih variatif, kreatif dan rapi. Batik atau jarik bisa aja dijahit sehingga terlihat tidak terlalu berantakan atau kepanjangan. 


Walaupun sibuk mengurus bayi, kita para ibu  juga pengen keliatan tetap manis kan? :)

Lila.


{Dari sebuah tulisan di internet}:
Tenyata, anak yang sering digendong, menjadi tidak cengeng. Menurut berbagai penelitian, dengan digendong tangisan anak di malam hari akan lebih singkat, begitu juga dengan waktu keseluruhan dia berteriak-teriak. Penyebabnya, karena anak tahu orangtuanya tidak akan membiarkan dia merasa sendirian saat menangis. Saat menggendong anak, orangtua akan memberi anak kedekatan, perhatian dan menstimulasi arti kehadiran anak. Para ilmuwan di London berpendapat, efek menggendong anak selama tiga jam sehari, sama seperti memberi perhatian intensif kepada anak selama 24 jam. Menggendong juga baik untuk ikatan batin - saat kita mengaitkan tali gendongan, bukan cuma terbentuk ikatan fisik, tetapi juga terjalin ikatan batin. Jika  tidak punya banyak waktu untuk menggendong anak, gendonglah dia di punggung saat Anda mengerjakan tugas sehari-hari. 

08 April 2011

Pernak Pernik Persiapan

Ternyata beruntung juga hamil telat dan ketinggalan dibandingkan beberapa saudara dan teman yang duluan punya anak. Beruntungnya kenapa? Beruntungnya dapet lungsuran barang-barang. Baju-baju. Popok kain. Baby Carrier. Box bayi. Stroller. Bedong. Name it! Tentu saja saya disuruh pilih mana yang suka dan tidak suka. Yang kira-kira masih layak pakai atau tidak. 

"Alhamdulillah, karena ini rejeki calon anaknya", begitu kata ibu dan ibu mertua saya. 

"Biar dapet lungsuran, tetap harus belikan yang baru. Setengah lusin juga tidak apa-apa. Tanda selamat datang untuk anak pertama", lanjut kedua ibu saya lagi. 

aneka bedong lungsuran dan baru

Menyenangkan juga mempersiapkan pernak-pernik kecil untuk menyambut calon anak saya. Kegiatan paling menyenangkan buat saya adalah mempersiapkan kamar! Dimulai dengan mengecat kamar. Kamar yang saya dan Abu pilih adalah kamar sebelah ruang tidur utama kami. Saat ini kamar ini jadi tempat lemari baju. Abu mengecatnya jadi warna hijau muda pupus keputih-putihan. Kan kami mau kejutan saja, anak kami nanti lelaki atau perempuan. Hijau cukup netral.

Keasyikan saya adalah melihat-lihat referensi lewat internet. Terutama kolom Handmade di Etsy. Juga melihat beberapa barang jadi khusus kamar bayi. Mulai baby bumper (bantal pelindung bayi yang mengelilingi box bayi), selimut/comforter, seprei dan sarung bantal gulingnya. Tapi ya... tidak sedikit yang memang mahal sekali. Karena selain memang buatan tangan dan menggunakan bahan impor, kebanyakan usahanya sudah bisnis.

Yang penting memang idenya. Jadi saya mulai sibuk mencari bahan-bahan yang memang sesuai idaman saya. Saya tidak suka motif beruang dan boneka yang pasaran dijual. Tidak juga suka warna pink dan biru muda yang terlalu pastel. Dan tidak suka terlalu seragam seluruh kamar. 

Pulang ke Jakarta saya manfaatkan untuk menyortir barang-barang lungsuran dari beberapa orang yang ternyata masih bagus-bagus. Juga ke pasar Mayestik dan Jalan Fatmawati untuk membeli beberapa bahan. 


aneka bahan hasil berburu di Jakarta: untuk selimut/
diaper stacker/receiving blanket

Belanja online juga di Jojo Fabric. Bahan-bahannya bagus motifnya. Nggak pasaran dan pilihan. Jenis katunnya juga lembut. 

aneka bahan katun halus Jojo Fabric: untuk set seprei
dan baby bumper

Dan mencari boneka-boneka/bantal lucu di Ideku Handmade. Ini baru sebagian koleksinya Puri yang bikin teriak!

cushion owl, fish dan purple birdie nya Ideku Handmade


Juga beberapa sarung bantal untuk ngerame-rame-in kamar nanti dari Noti-Noti Living. Perpaduan kotak-kotak, polkadot dan garis-garis. Warna-warnanya juga bikin betah.

aneka sarung bantal pastelnya Noti-Noti Living

Lalu kepikiran juga untuk membuat selimut bertopi (hooded blanket) dari bahan perca yang dilapisi dengan bahan flanel. Persiapan untuk cuaca dingin aja...

bahan katun patchwork + lungsuran bedong
untuk selimut bertopi

Kebetulan saya punya celana pendek yang sudah kekecilan. Motifnya Matrioska (boneka Ibu Rusia). Berhubung susah sekali cari motif bahan ini, jadilah matrioskanya saya potong-potong.

Matrioshka : untuk aksen di selimut/ dll

Terbersit ide untuk membuat bantal guling dari motif burung Ojanto.  Langsung telphone Putri, si pembuat gambar. Maka, jadilah ini...

motif untuk guling gambarnya "Ojanto"

motif untuk bantal gambarnya "Ojanto"

Pernak-pernik persiapan ini hanya bagian dari menunggu kedatangan calon bayi saya. Supaya tetap senang. Makin kreatif. Semoga efeknya adalah sehat. 

Ups, saya ditendang. Mungkin ucap janin saya: "setuju ibu!!!"

{Lila}