30 May 2011

The Dancing Hadji

Mohammad Majoeddin Lubis. Dokter ahli bedah. Lahir 12 Agustus 1907. Tanggal lahirnya dekat dengan saya, 10 Agustus. Ini adalah kakek saya. Beliau ini ayah dari ibu saya. Asalnya dari Tapanuli Selatan. Kakek saya ini, yang saya panggil Opa, seorang pria yang menarik. Senyumnya ramah. Beliau meninggal pada saat saya kelas 3 SD. Walaupun hanya mengenalnya tidak sampai saya dewasa, tapi saya selalu ingat saat-saat pergi dengan beliau.

Meskipun berdarah Tapanuli Selatan, tapi Opa (juga ibu saya), menghabiskan hidupnya lebih banyak di Bandung, setelah sebelumnya menetap di Banda Aceh (Koetaratja saat itu). Opa saya ini dokter ahli bedah dan masuk Angkatan Darat. Rumah terakhirnya ada di Jalan Ir.H.Juanda 104 Dago, Bandung. Saat ini, rumah tersebut sudah dijual dan menjelma menjadi toko sepatu Donatella. Prakteknya sendiri ada di Jalan Tubagus Ismail, Bandung.

Saya ingat, suatu hari saat saya sekeluarga berlibur ke Bandung (saat itu ayah saya sedang ditugaskan di Denpasar, Bali), Opa mentraktir kami cucu-cucunya makan steak. Ternyata kemarinnya, "Opa baru saja operasi kutil. Jadinya ada rejeki", ujar Opa saya. Baik sekali Opa saya ini, pikir saya dalam hati.

Opa juga aktif di perkumpulan Bumi Sangkuriang yang ngetop banget di jamannya. Perkumpulan ini berkegiatan macam-macam. Sosial, budaya, juga ada klub dansanya. "Opa dan Oma itu gaul orangnya", begitu cerita ibu saya.

Tidak heran, kalau bulan lalu saya menemukan sebuah agenda kecil ini. Covernya dari kulit hijau tua, dengan nama di emboss di depannya.


Bau bukunya khas buku tua. Saya lanjutkan membuka buku kecil yang lebih mirip agenda ini. Ada tulisan The Dancing Hadji. Hah.. the dancing hadji? 


Keinginantahuan saya semakin besar. Agenda berisi apa ya ini?

Ballroom dansen? Buku ini ditulis tangan oleh Opa. Dengan bahasa Belanda. Opa saya memang fasih berbahasa Belanda, karena beliau juga lulusan sekolah kedokteran Stovia. Ada apa di halaman selanjutnya?


dan ini...

Ya, ini buku kursus dansa Opa. Di Bumi Sangkuriang. Tuh lihat, ada gambar posisi tangan pria dan wanita saat dansa. Jenis-jenis tarian apa yang diikuti dan langkah-langkah berikut hitungannya. Semuanya ada.....

Ah, menyenangkan sekali membacanya. Sayang saya tidak fasih berbahasa Belanda, jadi tidak terlalu mengerti setiap kata yang Opa tuliskan disini. Kalau sekarang kita bisa dengan mudah membeli buku atau mencari apa-apa lewat internet, jaman Opa saya dulu, masih dengan sistem menulis tangan sendiri. 

Akhirnya.. ini dia the Dancing Hadji. My grandpa!


Dan ini kartu anggota klub nya..
So proud being your grandchild, Opa....

(Lila)

It's Lovely to Have You (Almost Everyday)

Pagi ini saya memberikan pelukan erat. Untuk Kiki.

Sahabat saya selama di Jogja. Hari ini Kiki berangkat ke Jakarta setelah satu tahun bertahan di Jogja dengan penghasilan tidak tetap yang dia dapatkan dari "Draoupads" (kreasinya membuat syal) dan sebuah pekerjaan lain sebagai penterjemah. Situasi dan kondisi juga yang akhirnya membuat dia harus realistis. Pilihan terbaik saat ini, kembali ke tempat asal, Jakarta. Untuk nantinya meneruskan Draoupadsnya di rumah salah satu kakaknya, di Bogor. 

Saya baru sadar. Kalau hampir tiap hari, Kiki dan saya selalu bersama-sama. Apalagi sejak kita memulai usaha kecil-kecilan kita. Lemari Lila dan Draoupads. Hari-hari kami berdua kalau sedang dirumah, juga diisi dengan nonton infotainment (dan pastinya saling cekikikan ngetawain artis-artis yang aneh-aneh), nonton sinetron Korea, masak-masak, atau sibuk sendiri-sendiri dengan komputer. Tanpa komunikasi. Tapi itulah. Saya memahami Kiki yang lebih suka "diam" kalau lagi sibuk sendiri. Dan Kiki (sepertinya) sudah bisa maklum dengan beberapa kecerewetan saya.

Kadang umur kami yang bedanya cukup jauh (saya seumuran dengan salah satu kakaknya Kiki yang jauh diatas dia) jarang terasa. Kiki juga tidak perlu menambahkan embel-embel 'mbak' untuk memanggil saya. Memang sih....saya kadang merasa Kiki itu seumuran dengan saya. Sayanya yang kelewatan, apa Kikinya yang nggak tau diri ya? Mmm....:)

Bersahabat dengan Kiki jadi makin menyenangkan, karena dia bisa mengerti sisi "aneh" saya yang suka becanda dan kadang kekanakan. Kadang ada becandaan yang kalau saya lontarkan ke orang lain, rasanya mereka anggap nggak lucu atau malah jadi nggak ngerti. Tapi dengan Kiki, pasti dia ngerti dan malah dia akan nimpalin lagi. 

Kebiasaan Kiki kadang membuat saya kesal. Kiki itu senang dengan buntelan. Termasuk segala buntelan pakaian di kamarnya yang berantakan. Beda dengan saya yang suka repot dengan letak barang yang nggak pada tempatnya. Tapi walau pakai ngomel, saya tetap membereskan buntelan-buntelannya Kiki. Dia ibarat adik kecil saya yang.. cukup deh ada satu aja yang kayak dia. Hahahhaa...

Aaah... hari ini saya baru merasa kehilangan Kiki. Apalagi sejak kehamilan bulan pertama, Kikilah yang banyak ngurusin dan menemani saya. Doa saya, Kiki akan betah di Bogor. Semua mimpi-mimpinya kesampaian, termasuk menemukan pangeran cintanya yang ganteng dan kaya dan romantis (kayak Raul apa Afgan, Ki?)

Saya kangen kebiasaan-kebiasaannya yang nggak mungkin saya tulis disini. Hihihihi.. Kiki tetap Kiki yang untuk beberapa hal sangat pintar sekali, dan untuk hal yang lainnya sangat tulalit sekali. But, that's Kiki! yang kata penjait kami, berwajah aristokrat (duh tetep gak rela ngakuinnya).....

It's lovely to have you (almost everyday) Kiki.... kutunggu kedatanganmu ke Jogja lagi yaaa.... 

Peluk erat dari jauh,
Lila.

Foto tahun 2009 (kalo nggak salah). Berbaju sama. Berambut sama. Lila dan Kiki.

28 May 2011

Cerita Hamil: 32 Minggu. Si Mbok Lila

Nggak kerasa udah masuk bulan ke 8 kehamilan. Berat badan udah 65 kilogram. Kata orang-orang sih, saya tidak terlalu keliatan jadi gemuk banget. Muka dan kaki saya juga tidak jadi bengkak-bengkak. Tapi perut saya termasuk besar. Janin saya sudah 2,1 kilogram beratnya. Dalam 2 minggu, kenaikan berat badannya 500 gram.

Pada minggu ke 31, posisi bayi sempat sungsang. Kepalanya ada di atas. Dokter menyarankan saya untuk melakukan gerakan seperti sujud shalat, lalu menempelkan bahu dan kepala di kasur selama 10 menit siang dan malam.

3 minggu belakangan saya juga terserang batuk karena cuaca panas dingin yang berganti-ganti dan alergi dengan debu juga makanan gorengan. Batuk-batuk ini juga mungkin yang akhirnya membuat posisi bayi saya tidak sungsang lagi (hasil periksa minggu lalu ke dokter).
"Anaknya pengertian iki, tau mbok e sakit", kata dokter saya dengan logat jawanya yang kental.

Kehamilan 8 bulan. Selain batuk sampai salah urat, saya juga sudah mulai susah mengatur posisi tidur. Perut yang semakin besar dan pinggang yang terasa pegal merupakan penyebab utamanya. Kalau kita gendut, saat berbalik badan waktu tidur, lemak di perutpun akan ikut bergerak. Tapi kalau hamil, perutnya tetap keras dan tidak lentur bergerak. "Jadi si mbok ya ngono kui. Nombok dimana-mana", lagi-lagi dokter saya mengingatkan keadaan simbok saat hamil. Hihihi... geli juga dengernya...

Janin saya juga lebih sering "joget". Apalagi saat saya makan atau minum susu. Juga saat posisi duduk yang tidak nyaman. Di bulan-bulan ini juga saya sudah lebih banyak membatasi diri bepergian dan mulai mempersiapkan mental untuk melahirkan nanti. Selain itu, saya selalu merasa gerah dan kepanasan. Nggak heran, karena selama hamil terjadi peningkatan aliran darah dan semakin tinggi laju metabolisme tubuh.

Saran dari majalah Ayahbunda untuk kehamilan bulan kedelapan:
*Tetaplah tampil gaya
*Biasakan bernapas dalam supaya pasokan oksigen ke janin makin besar
*Mempersiapkan diri menghadapi  persalinan dengan metode relaksasi Hypnobirthing.
*Jadwal periksa ke dokter 2 minggu sekali


Hari ini menyempatkan diri ke pesta perkawinan April di Magelang. 
Lihat perut saya yang semakin besar... :)

Semoga saya, Abu dan janin kami nanti menjadi tim yang kompak. Jadi, kami bertiga nanti akan sama-sama mendukung di meja persalinan nanti. Amiiiiinnnn.........Doakan si Mbok yaaaa.... 

(Si Mbok Lila)

27 May 2011

Adem

Adem. Dingin. Ini nama untuk baju Lemari Lila model babydoll. Enak dipakai saat udara panas. Bahannya masih katun blacu. Dipadukan dengan batik dan tenun lurik/ikat....

Saat membuat sesi foto seri ini, saya memanfaatkan meja radionya Kiky yang masih disimpen dirumah (thank God).., beberapa boneka dan pajangan yang ada di rumah... Koleksinya bisa dilihat di Facebook nya Lemari Lila Album foto ADEM 3




Semoga jadi adem memakai baju ini..

Lila

25 May 2011

Ibu Hamil Kampung nan Jadul (terjemahan dari: A Vintage Kampong Pregnant Mother)

Ini dia foto-fotonya.... (baca juga postingan sebelum ini: cerita dibalik sesi foto-foto ini). Gayanya ala ibu kampung nan jadul. Lokasi di rumah kontrakan saya di Jogjakarta. Sedikit diobrak-abrik sama Budi Laksono, jurufoto dan penyunting gambarnya. Ditemani Uli Arbiyani, "asisten pribadi"nya.

Terus terang konsep idenya datang dari saya yang suka sekali melihat foto jadul berwarna kecoklatan. Saya tidak terlalu suka foto glamour terlihat modern. Juga tidak suka lihat foto yang terang benderang karena cahaya lampu.













Hasilnya memang yahud. Hihihihi.. yahud. Tapi Budi emang yahud deh...!

(Lila si ibu kampung)

23 May 2011

Foto Hamil = Foto Perut

Foto perempuan hamil. Apa sih yang jadi pusat perhatian? Pastinya perutnya yaa... (masak betisnya?) hahahaha... Memang bener sih. Dulu jaman nggak hamil, kalau difoto, banyak perempuan termasuk saya, yang kebetulan perutnya gak rata (apalagi sixpacks), selalu mencari angle yang "menutupi" perut. 

Jadi, begitu hamil, seneng-senang aja pamer perut. Kebetulan beberapa teman yang jago foto (baca: jurufoto) mau menjadikan saya model mereka. Untuk nambah portfolio juga dan untuk seneng-seneng pastinya. Mengabadikan masa kehamilan ke dalam kamera memang seperti buku harian si perempuan itu sendiri. 

Siang kemarin, teman saya, Budi Laksono datang kerumah. Dia membawa "asisten" pribadinya, Uli. Hehehhee.. Uli itu pacarnya Budi. Siang ini kita mau sesi foto. Ibu hamil. Gaya kampung dan vintage! Jam 12.30 saat terik-teriknya, Uli mendadani saya dengan kebaya nenek-nenek yang khusus dia bawakan untuk saya. Lokasinya di rumah kontrakan saya di Jogja. Dandan tipis, rambut digerai keriting-keriting, celana kulot etnik, dan... foto deh!

Ini beberapa foto "dibalik layar" nya.. (liat..kita punya file Behind The Scene nya lhooo). Hehehhee....

"pegang kordennya ya, yang... nah gitu" (Uli jadi asisten Budi)


Tidur, jongkok. Fotonya gaya retro (malah jadi kayak tukang pijet ya..)

Perut diantara 2 kamera (Abu dan saya bergaya, Budi "bergaya")

Wah Uli gak ada (dia yang fotoin soalnya)...

Bu Hamil kecapekan gaya dan pamer perut.. :)

Uli ogah rugi, minta foto sesi juga. Pake kebaya juga. Bedanya
perutnya gak diliatin.. 

Hamil 32 minggu. Mengisi hari-hari saya dengan sesi foto. Pamer perut! 

"Exposing belly to the max. Mumpung hamdun ya Laa..." (begitu komentar Imel teman saya) .  Bener Mel!

(Lila)

*Budi dan Uli, makasih yaaaa.... muah!
*Foto-fotonya tunggu postingan berikutnya ya..


21 May 2011

Matryoshka (lagi) dari Mochie2Felt

Mmm... kali ini bukan pesanan saya. Tapi barangnya sudah tersedia. Dibuat tangan oleh Indah Apsari dengan label "Mochie2Felt". Indah berteman dengan saya lewat facebook. Mungkin saya ini cukup ngetop diantara para crafter sebagai pecinta matryoshka ya.. Jadi tiap ada crafter yang membuat produk dengan bentuk atau motif matryoshka, maka nama sayapun kemudian ada. Which is good doooong.. :)

"Kan misi saya menyebarkan wabah matryoshka ke para crafter Indonesia...", begitu saya bicara pada diri sendiri.

Jadi, setelah punya boneka matryoshka dari Hello Bleu, trus selimut bayi dan pouch matryoshka dari Ideku Handmade, sekarang saatnya punya tempat handphone matryoshka flanel dari Mochie2Felt!

Warnanya bagus-bagus. Jadi memilih yang manapun sama menariknya. Pilihan kemudian jatuh ke mimik muka. Indah membuat mimik muka setiap matryoshkanya berbeda. Ada yang manyun, senyum, ramah atau manis. Yang saya pilih yang mulutnya senyum  (lebih tepatnya: senyum jual mahal) dengan kedua alis yang melengkung tegas. :)



Hari ini barangnya sampai ke rumah saya. Buatannya rapi. Rasanya jadi seneng nenteng-nenteng handphone saya. Oya, bukan cuma handphone saya aja yang punya "ibu" baru, sayapun kebagian bonus cincin dari renda merah. Keren!  Makasih Indah.

(Lila)

I'm a Vintage Lover

Gaya jadul atau kerennya "vintage". Salah satu gaya yang saya suka. Mulai dari rumah ala 70-an. Juga iklan lama. Dan tentu saja baju. Belanja di toko baju bekas atau kerennya "second hand shop" merupakan sebuah sensasi luar biasa... Terkena baunya yang bikin bersin (jadi harus pakai masker atau tutup hidung pakai tissue), memilih baju terutama terusan cantik, sampai menawar harga, adalah beberapa sensasi menarik yang saya rasakan. Juga saat mencuci baju tersebut beberapa kali, sampai airnya bersih. Sampai memodifikasi baju, entah itu kancingnya atau panjang pendeknya baju. Asik!

Dress bunga-bunga bahan chiffon hasil belanja di toko baju bekas.
Tas kulit dan boneka Italia punya ibu saya.

Kursi teras produksi lama ini ada di teras rumah kontrakan saya di Jogja.
Rumah lama yang dibangun tahun 1969.


Meja setrika jadul yang sudah dicat ulang

Mungkin untuk beberapa orang memakai baju bekas itu menjijikkan. Serem... (karena kita kan gak tau yang punya baju masih hidup atau tidak), tidak nyaman. Dan lain lain dan ini itu. Tapi buat saya sih..tidak ada masalah. Selama baju ya itu tadi..dicuci dulu! :)




Lila dan Abu tahun 70an. Hehehhee... foto ini diambil tahun 2006 di belakang
kantor lama kami yang kebetulan bangunan lama.

Saya juga tertarik dengan bangunan tua jadul yang kesan vintagenya masih belum berubah. Senang juga melihat toko baju bekas dengan interior menarik.

Foto ini saya ambil dari sebuah website

Foto ini juga saya ambil dari sebuah website


Tempat kursus menjahit/Modiste Esther. Jalan Ngasem, Jogjakarta. 
Etalase yang seksi!!!

Etalase khas jadul. Pangkas Rambut "Darman" yang sekarang sudah tutup.

Menonton film dengan settingan tahun 40an sampai dengan 70an juga merupakan hobby saya selanjutnya.



Kalau aktris, saya suka Audrey Hepburn. Untuk model sekarang, inspirasi vintage muncul dari Milla Jovovich dengan label bajunya Jovovich-Hawk. Dan juga Chloe Sevigny yang selalu bergaya jadul. Untuk gaya sexy, saya suka Dita Von Teese.

Jovovich-Hawk dengan koleksinya. Lihat wajah, rambut dan gaya
Milla Jovovich yang klasik. Vintage!

Chloe Sevigny yang selalu bergaya vintage


Dita Von Teese

Setelah Lemari Lila dengan gaya etniknya, saat ini di kepala saya sedang berputar inspirasi membuat line baju dengan gaya vintage. Karena memang tidak semua orang mau memakai baju bekas. Pilihan warna, motif bahan dan jenis bahan menjadi penentu apakah sebuah baju akan terlihat jadul atau tidak. Saat ini saya sedang mengumpulkan semuanya. Sambil menentukan model seperti apa yang akan dibuat. Yang pasti sih inspirasi era mulai 40an-70an. Ah..doakan saja bisa terwujud...

Because I'm a vintage lover! Would be nice if I could design  and produce some vintage clothes...


{Lila}

19 May 2011

Difoto

Hamil tua. 31 minggu. Beberapa teman sudah menawarkan diri untuk membuat foto dengan modelnya saya yang sedang hamil. Sambil menunggu hasil foto dari seorang teman dan mengatur jadwal foto dari  dua teman lainnya, saya sempatkan juga menjadi model untuk Lemari Lila. Label baju milik saya sendiri... :)


Difoto suami sendiri, Abu, di depan rumah. Ini salah satu koleksi baju ADEM. Atasan model babydoll dengan warna polos dan aksen batik. Dari 8 potong yang jadi, satu potong saya pakai sendiri.... 


Senang sekali karena sudah langsung laku dalam 2 hari diupload di Facebook. Tinggal memproduksi beberapa potong lagi untuk minggu depan. Doakan cepat selesainya yaa...






Difoto. Hamil tua. Tetap gaya kan? hihihihi....
(Lila)

15 May 2011

Blue Morning

Good morning all. My neighbor was repairing his house. There was a blue paint that actually harm the original color of the stone and existing plant. But the color looks interesting.


When I walk in the morning around the house, I took the time to take photos in that blue zone. Then invite my Peru doll  (a gift from Kiki), also Abu's toys: a mini car and  a motorcycle to appear on the photo.


Good morning all. Hope your blue is a beautiful one for today. Like mine. What a lovely blue morning!


Happy long weekend!
{Lila}

14 May 2011

Ganti Fungsi

Nggak semua barang harus berfungsi sebagai mana mestinya. Mengganti fungsi beberapa benda nyatanya menyenangkan kok... Ini beberapa barang di rumah saya yang berganti fungsi. 

Sapu Lidi jadi pajangan. Bisa diambil / dipatahin 
untuk bungkusan daun pisang (pas lagi masak pepes..)  atau kalo pas mau 
bersihin rumah gak ada sapu, ambil aja disini...hehehehe....






Baju bekas jadi sarung bantal. Bahan beludru bunga-bunga ini dulu adalah 
gaun vintage. Karena nggak mungkin dipakai di sini (panassss), 
jadinya dipotong jadi sarung bantal. Potongan jahitan bekas gaunnya masih terlihat.


Piring jadi pajangan dinding. Tambahkan kawat di belakangnya, 
jadi deh piring bergambar cantik pajangan dinding...




Talenan jadi media gambar. Lalu pajang deh dimana aja...
*gambar yang ini pakai pensil warna. Bisa ditambahkan cat kayu, supaya 
gambarnya awet tahan debu dan air...




Botol bekas jadi wadah air putih. *beberapa orang yang dateng
ke rumah saya mengira isinya Bacardi. Tenang aja, botol udah dicuci dan
diisi air putih sehat.. :)

Benda apa di rumahmu yang sudah berganti fungsinya?

LILA