07 June 2011

Happy Birthday Papa...

7 Juni 2011. Hari ini ulangtahun bapak saya. Saya memanggilnya Papa. Lahir di Purwokerto,  7 Juni 1932.  Berdarah Jawa Tengah dan Sunda. Tapi sejak 19 November 2004, Papa sudah meninggal dunia. Diabetes penyebabnya. Jadi, saya mengucapkan selamat ulangtahun ini melalui doa.

Kalau hidup, usianya 79 tahun. Sosoknya tinggi sekitar 173cm. Jaman mudanya sih, Papa kurus ceking. Tapi di usia tuanya, beliau gemuk. Saya ini kecilnya mungkin "anak mama", tapi besarnya jadi "anak papa". Walaupun urusan curhat saya lebih sering ke Mama, tapi mungkin karena bungsu, Papa sering menganggap saya anak kecil saja. Selalu ditelphone kalau saya belum pulang melebihi jam 6 sore. Ditanya naik apa, jam berapa mau pulang, dll. Beliau sih tidak pernah curiga dan melarang saya pergi kemana-mana. Hanya saja ya itu... pasti mau tau kapan saya akan tiba di rumah.

Kalau saya pulang agak malam (karena ke cafe, atau main ke mall, pacaran, dll), Papa pasti duduk di teras rumah kami dulu di Jagakarsa. Duduk, menunggu saya pulang. Begitu saya datang, beliau tidak tanya apa-apa. Melihat saya sudah sampai, iapun akan masuk rumah dan tidur.

Itulah yang saya kangenin waktu melihat Papa dimakamkan. Di kuburan saat pemakamannya, sayalah yang paling menangis keras. Tidak ada lagi yang telphone saya mengecek saya ada dimana... Bentuk perhatian yang dulu kadang membuat saya bete, tapi saat itu menjadi sebuah hal yang tidak tergantikan.. Hiks hiks.

Yang pasti, banyak hal positif yang saya dapat dari Papa. Dibalik keseriusannya, ia suka becanda. Saat kecil, saya dan dua kakak saya selalu dikasih oleh-oleh buku bacaan. Termasuk buku Petruk Gareng Semar. Bila mati lampu, kami akan duduk bersama-sama dan Papa akan mendongengkan kami cerita nenek yang jatuh ke sumur karena suka berbohong.. (hahaha.. kalau dipikir-pikir, ini pasti karangan Papa saat itu... ). Lalu kami akan main bayangan jari di dinding.

Papa saya yang sifatnya keras, kadang sulit diajak kompromi untuk beberapa hal. Namun di beberapa hal lainya, ia juga bisa sangat memanjakan anaknya.

Ah Papa....
Papa pula yang jadi Guardian Angel saya. Pada saat saya mendapat cobaan di hidup, orang yang datang dalam mimpi saya adalah Papa. Semua seperti nyata. Sampai-sampai saya bengong saat itu.

Ini beberapa foto kenangan kami waktu masih kecil.

Papa dan Mama di acara Bank Indonesia. Kantor tempat mereka bertemu dan jatuh cinta...

Waktu Papa ditugaskan di Pekanbaru

Papa saat lulus FEUI

Berkacamata gaya di Ubud.. :)

Sebelum meninggal,  di tahun 2004 juga, Papa memberikan kami satu-satu (Mama, saya dan dua kakak saya), sebuah tulisan tangannya yang difotokopi dan dijadikan buku sederhana. Sampulnya memakai potongan map karton berwarna biru. Dan masing-masing mendapatkannya dengan nama di depannya. 


Buku ini semacam buku wasiat, berisi pesan-pesannya tentang keadaan keluarga, termasuk bagaimana mengelola rumah tangga dengan segala pengeluarannya. 

Halaman pertama buku ini berisi tulisan, bahwa buku ini hanya boleh dibaca oleh kami berempat, keluarga intinya. Kalimat yang membuat saya hari ini sedikit menangis adalah:


Dari Papa/Mama. Untuk: Yudi , Desi, Lila.
Sekedar Catatan untuk kalian ketahui dan fikirkan.
Dulu waktu kalian masih kecil dan bersekolah, dan Papa
juga masih aktif bekerja, tentunya kalian tidak perlu tahu
urusan keluarga (Papa/Mama) dan tidak perlu tahu kondisi
ekonomi orang tua. Kalian tahunya hanya beres saja
Tapi, sekarang ini kalian sudah lebih dari dewasa
dan sudah bekerja. Dan Papa juga sudah pensiun.
Papa rasa, kalian juga harus tahu dan dilibatkan 
mengenai apa-apa yang menjadi urusan/ masalah keluarga
dan dapat ikut memikirkannya.

Di akhir buku itu, Papa menulis:
Nah, Yudi, Desi dan Lila, demikiran sekedar catatan Papa untuk 
kalian pelajari, fahami dan fikirkan

(Papa, 30 Januari 2004)

Semoga Papa tenang di sana ya...

Tulisan ini saya tulis dengan rasa rindu yang besar untuk Papa saya, Sugiono Prawiro Kusumo. Love you, Pa.... (Lila)

2 comments:

  1. ih jadi terharu mbak lil :(
    berbahagialah saat masih bisa bersama, karena cepat atau lambat yang di punya akan pergi di ambil sang Pencipta :)

    semangat mbak lila ;)
    lov lov

    ReplyDelete
  2. Kiky.... ayo ayo bapak ibunya disayang-sayang..

    ReplyDelete