11 March 2011

Bertukar Karya

Sabtu malam yang lalu saya sedang asik browsing sana-sini. Perhatian saya sih...tidak jauh-jauh dari perlengkapan bayi. Lagi suka melihat baby bedding, atau perlengkapan tempat tidur bayi. Dan sibuk mencari motif yang bagus dan unik. Agak susah mencari motif bahan yang sesuai selera saya di sini. Kalaupun ada, pasti kain impor dan mahal sekali harganya.

Tiba-tiba teringat seorang teman. Putri. Saya kenal Putri setahun yang lalu di Pon Pon Fair. Saat itu saya memang buka stand  bazaar di Whatever Shop di Yogyakarta. Stand "Lemari Lila" (label baju rancangan saya). Masih ingat waktu itu hari kedua / hari terakhir bazaar, malam hari Putri datang ke stand saya. Ia tertarik dengan atasan kutubaru. Tapi karena tidak ada warna yang cocok dengan seleranya, dia lalu memesan kepada saya. 

"Bisa jadi sekitar 5 hari nggak mbak? Soalnya minggu depan aku mau ke Jakarta", katanya. "Baju ini mau aku pakai buat wisuda mbak".

Saya masih ingat, Putri mau dibuatkan warna fuschia. Tapi tidak mau terkesan batik banget. Saya usulkan tengahnya juga polos dan dikasih list batik. Jadi bisa dipadankan dengan kain motif apa saja. Saya usulkan warna kuning di tengah. Dan Putri setuju. Mulailah badannya saya ukur. Dan tentu saja kami lalu saling bertukar nomer telefon. 

"Mm.. asik juga ini anak. Biasanya kalau wisuda, banyak yang sibuk memesan kebaya resmi dari brokat atau dibordir. Tapi dia mau memakai atasan kutubaru yang sederhana tapi unik ini", batin saya dalam hati. Dan akhirnya bajunya selesai dan Putri sukses memakainya di hari wisuda. Yeiiy!!!...


Suatu hari, saya datang ke Festival Film Dokumenter di Taman Budaya Yogyakarta. Ada stand di depan pintu masuk yang menjual postcard, pouches, dan tote bag dengan gambar-gambar yang menarik. Warna-warnanya juga bagus.  Seorang pria yang duduk disitu menyapa saya. Namanya Ojan. Dia adalah salah satu pemilik label karya ini. 

Tiba-tiba seorang perempuan berteriak ramah, "Hallo Mbak Lila. Apakabar?" 
Saya sedikit lupa. Dimana ya pernah ketemu? Melihat muka bingung  saya, dia langsung mengingatkan, "Aku Putri mbak... yang pesen kutubaru fuschia". Oh.. ya ampun. Maklumlah, pertama ketemu malam-malam. Lalu lihat Putri lagi di foto waktu wisuda. Disitu dia tanpa kacamata dan pakai make up. 

"Eh iya Putri, maaf ya Put", kata saya sedikit malu.

Ternyata, Ojan dan Putri inilah si pembuat karya yang berlabel "Ojanto" Terus terang saya penggemar gambar-gambar mereka. Apalagi yang dijadikan kartu pos. Kebetulan saya ini pengumpul kartu pos sejak masih SMP. Jadilah saya membeli kartu pos mereka.

Kembali ke Sabtu malam tadi. Terbersit untuk menghubungi Putri. Bisa nggak ya, Putri menerima pesanan membuat potongan kain dengan gambarnya? Saya mau menjahitkan ke tukang seprei jadi baby bedding saya nanti. Setelah saling SMS, kami janjian ketemu di acara mingguan Ojanto, yang diadakan tiap hari Selasa. Namanya "Play your Magic Hands". Cukup menyenangkan berkumpul dengan komunitas Hand Made dan Do It Yourself ini. Hari ini kita diajarkan Beje tehnik Paper Squilling. Saya datang bersama sahabat saya, Kiki. Sambil ngobrol dengan Putri, kamipun berusaha membuat sesuatu dari tangan-tangan ajaib kami. 

Setelah itu, barulah saya memesan kain dengan motif burung di atas kain katun. Kain ini nantinya akan saya jadikan bantal dan guling untuk bayi. 

"Aku coba ya mbak. Karena belum pernah sih terima pesenan kayak gini. Tapi aku coba"

"Nggak usah buru-buru, Put. Bikinnya kalau lagi lowong aja", kata saya. Walaupun sebenarnya sudah tidak sabar ingin melihat kainnya. 

Sebelum pulang, saya dan Kiki pun menyempatkan belanja produk Ojanto. Saya beli kartupos. Kiki beli pouch. Senangnya. Hitung-hitung bertukar karya.. :)




Salam "Made in Jogja - Indonesia", 
Lila.

No comments:

Post a Comment