10 March 2011

Catatan Bongkar Rumah #1: Menyimpan Barang

Catatan Lila. 
Jakarta, 2 Juni 2010

Saya sedang membongkar barang-barang di rumah saya. Lebih tepatnya rumah milik orangtua saya. Dalam rangka pindahan rumah. Tinggal di rumah ini selama 26 tahun, tentu saja rumah ini menyimpan segala jenis barang. Yang mungkin tidak pernah disentuh dan disadari keberadaannya paling tidak selama 10 tahun terakhir.

Di saat membongkar barang inilah, saya jadi tahu kegemaran setiap anggota keluarga saya. Tepatnya "kegemaran" mereka mengumpulkan barang dari jenis yang sama. Dan ini sangat menarik buat saya (walaupun membuat repot juga) pada saat membereskan.

Baiklah.. saya mulai dengan ibu saya. Ibu saya punya kegemaran menyimpan tas. Bukan tas untuk bepergian (kalau yang ini koleksinya lumayan banyak juga). Tapi tas plastik kresek. Plastik kresek pastinya bekas belanja di supermarket, pasar, dll. Tujuan penyimpanan untuk dipakai jadi alas tempat sampah. Masuk akal. Jumlahnya banyaaakkk.... banget deh!

Lalu ada tas untuk menyimpan kitab suci atau mukena. Bentuknya segi empat. Ukurannya kurang lebih 20x30 cm. Terbuat dari kain silk atau katun. Di "quilt" di atasnya dengan sulaman bunga, renda atau bersulam nama Allah SWT. Semua ini didapat ibu saya dari pemberian / souvenir pengajian perkawinan, khitanan, atau selametan lainnya. Semua disimpan rapi. Mungkin jumlahnya ada sekitar 50 buah. Walaupun yang dipakai hanya 4 atau 5 dari pemberian tadi. Akhirnya pada saat bongkaran ini, ibu saya memberikan tas-tas ini ke orang lain. Dan beliau baru sadar..."wah, banyak juga ya jumlahnya".

Kemudian saya ke almarhum ayah saya. Pada saat saya membongkar meja kerja milik ayah saya, ditemukanlah sebuah tas dari bahan kulit yang bentuknya menggelembung. Tas itu terdiri dari dua kantung, depan dan belakang. Saya penasaran, apa sih yang ada di dalamnya? Saat saya buka, ternyata isinya adalah sekumpulan gembok kecil dan besar. Tanpa kuncinya. Itu adanya di sisi depan tas. Lalu apa sih yang ada di sisi belakang? Ternyata isinya adalah sekumpulan kunci. Mulai kunci rumah, kunci lemari, sampai kunci-kunci kecil milik gembok yang ada di depan tadi. Waduh....

Lalu ke kakak saya. Kegemarannya adalah menyimpan majalah. Majalahnya banyak. Dari mulai majalah rohani yang berisi cerita-cerita aneh di dalamnya, majalah tentang tujuan wisata, dan majalah sepak bola. Maklum, walaupun dia perempuan, kakak saya pengagum Paolo Maldini dari AC Milan, Italia. Semua disimpan rapi. Berurutan nomernya. Sejak tahun 2007.

Terus..kegemaran saya menyimpan apa, dong? Hmm.Ternyata saya gemar menyimpan berbagai kartu pos. Dari mana saja. Baik yang saya beli, saya ambil di suatu tempat (yang gratisan), dikirim teman, promosi sebuah produk. Apa saja. Jumlahnya banyak, sampai ada 3 kotak besar. Selain itu, sama seperti kakak saya, ada beberapa penumpukan majalah mode luar yang saya simpan sejak 10 tahun yang lalu, bahkan lebih lama lagi... ;)

Aha... cukup asik juga membongkar isi rumah ini. Setidaknya, saya bisa mengenal lebih dalam lagi pribadi tiap anggota keluarga saya. Melalui kegemaran mereka menyimpan barang.

(bersambung)

No comments:

Post a Comment